Garuda UNY Team

Jelang SEMA 2018, Shell Indonesia Resmi Melepas 9 Tim Indonesia

Selasa (27/2) bertempat di Hotel Tentrem Yogyakarta, Garuda UNY Team beserta 8 tim mobil lainnya dari wilayah Yogyakarta-Jateng-Kalimantan diundang secara resmi oleh Shell Indonesia dalam acara pelepasan tim Indonesia menjelang kompetisi Shell Eco Marathon Asia (SEMA) 2018 di Changi Exhibition Centre, Singapura 8-11 Maret mendatang. Acara ini dihadiri oleh Bapak Dr. Didin Wahidin selaku Direktur Kemahasiswaan Ditjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Dikti, Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Bapak Prof. Dr. Sumaryanto, M.Kes selaku Wakil Rektor III UNY, dan Bapak Rozainbahri Noor selaku Human Resource and Director PT. Shell Indonesia.

Tahun 2018 ini merupakan tahun kesembilan Shell Eco-Marathon diselenggarakan. Shell Eco-Marathon (SEM) merupakan gagasan Shell, perusahaan energi dunia, sebagai bagian dari tujuan perusahaan untuk mengatasi masalah energi. SEM diadakan untuk mengajak anak-anak muda ambil bagian dan memberikan solusi mengenai krisis energi di dunia. Shell percaya energi harus diefisien agar bermanfaat di waktu yang akan datang. Ada total 126 tim yang bergabung dalam SEMA 2018. Indonesia sendiri mengirim 26 tim dari 20 universitas dari seluruh Indonesia, termasuk salah satunya adalah Garuda UNY Eco Team.

Human Resource and Director Shell Indonesia, Rozainbahri Noor berharap nantinya di SEMA 2018 ini banyak tim dari Indonesia pulang membawa trofi dan tentunya mendapatkan inside berupa ilmu yang bisa diterapkan di Indonesia dalam mengatasi permasalahan energi.  “Diluar menang atau tidak, banyak hal yang didapat oleh tim. Kita doakan bersama makin banyak tim yang membawa trofi untuk Indonesia. Diharapkan dengan adanya kompetisi ini, Shell dan mahasiswa dapat bersama-sama mengatasi permasalahan energi,” jelas Rozain.

Disamping itu, Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M. Pd. juga berkesempatan untuk memberikan sambutan dalam acara ini. Dalam sambutan, beliau menjelaskan bahwa SEMA membuat mahasiswa untuk berinovasi sesuai dengan regulasi yang ditelurkan oleh Belmawa Dikti. “Kemeterian kita mengedepankan inovasi. Kementerian mengeluarkan regulasi-regulasi dan kita yang melaksanakannya. Tanpa Belmawa, kita tidak bisa berkarya. Mari kita berkarya bersama-sama,” tegas Rektor UNY.

Kegiatan SEMA yang diinisiasi oleh Shell sangat diapresiasi oleh Didin Wahidin. Beliau berterima kasih dengan terselenggaranya SEMA karena Shell telah memberdayakan mahasiswa dengan ajang tersebut, terutama membeikan kesempatan berinovasi untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0. Selain itu, Belmawa juga telah membuat ajang-ajang serupa dengan SEMA yang bertaraf lokal dengan tujuan untuk menyiapkan mahasiswa dalam menghadapi kompetisi-kompetisi internasional tersebut, salah satunya kontes robot, mobil hemat energi, dan lain sebagainya.

“Jangan ada sindrom inferior dengan bangsa-bangsa lain. Jangan sampai kita berputus asa karena besok atau lusa anda yang akan memimpin dunia,” tutur Didin Wahidin.

Acara ini dilanjutkan dengan press conference yang mengundang 25 wartawan dari berbagai media di Indonesia untuk sesi tanya-jawab mengenai kesiapan dari seluruh tim di ajang Shell Eco-Marathon Asia 2018.

“Indonesia bisa, pasti bisa, harus bisa!” tutup Rozainbahri Noor. (Fb/Rb)